Kamis, Mei 2, 2024
BerandaKulinerStreet Food Yang Lagi Kekinian Di Bandung

Street Food Yang Lagi Kekinian Di Bandung

Destinasi Bandung- Berwisata kuliner yang enak sekarang ini tidak harus ke restoran ataupun rumah makan yang mewah dan mahal . Kini berwisata kuliner termasuk wisata yang murah, tidak neko-neko, dan simple, Anda tidak harus merogoh kocek dalam-dalam untuk sekedar berwisata makanan.

Bandung kini.tidak hanya sekedar kota tujuan wisata, tidak pula hanya dikenal dengan fashionnya, namun Bandung kini juga telah dikenal sebagai kota kuliner terbanyak. Bandung rasanya layak mendapat julukan kota 1001 makanan. Terdapat berbagai macam makanan baik itu pinggiran, kedai, kafe, dan restoran. Bahkan menu tradisional, modern, dan menu tren-tren kreatif lainnya ada di Bandung.

Berwisata ke kota orang ada baiknya mencoba street food andalan kota tersebut, karena makanan street food merupakan bagian dari budaya dan kebiasaan dari daerah tersebut. Jika berjalan ke Kota Bandung, jangan pernah Anda lewatkan makanan khas pinggir jalannya. Beragam street food yang ada di Bandung, banyak jenis yang dapat Anda temui, dari mulai yang menggunakan gerobak dan didorong, mempunyai kedai sendiri, bahkan dengan kedai menggunakan mobil, yang terorganisir, dan lain-lain. Komunitas Sindikat Kuliner Bandung mengakui dengan keragaman makanan kota Bandung, “Saya mengakui bahwa Bandung mempunyai ragam makanan khas pinggir jalan yang tak terhitung, dan tidak ada habisnya untuk dicoba”, ujar Ayu, salah satu member Sindikat Kuliner Bandung.

Ayu menjelaskan, bahwa street food identik dengan kenangan masa lalu semasa kecil karena berhubungan dengan makanan tradisional. Keunikan street food dibanding dengan kuliner di temoat lainnya adalah banyak pilihan jenis makanan/minuman dan harganya yang tentu saja murah.

Di Bandung sendiri terdapat banyak spot di penjual makanan kaki lima yang dengan sangat mudah Anda temui, dari mulai di depan universitas, sekolah, mall, hingga di pinggir jalan sepanjang dago, dipati ukur, cibadak, cilaki, ciumbuleuit, dan masih banyak lainnya. Mengingat peraturan pemerintah kota Bandung tahun 2011, yang menyatakan dilarang melakukan transaksi jual beli dengan pedagang kaki lima di zona merah, jika Anda berkunjung di zona merah seperti di jl.Merdeka, Jl.Kepatihan, Jl.Otto Iskandar Dinata, dan membeli dari penjual kaki lima, maka Anda akan dikenakan denda sebesar Rp. 1juta. Namun, jangan khawatir, pedagang kaki lima hanya dilarang berjualan di zona merah saja. Anda masih bisa merasakan berbelanja kuliner pinggiran di tempat laiinya, karena kini pedagang kaki limasudah direlokasi ke tempat yang sangat tertib dan nyaman. Anda pertama kali berkunjung ke kota Bandung? Ada baiknya Anda mencoba beberapa street food berikut yang tim Destinasi Bandung dan Sindikat Kuliner rekomendasikan:

Seblak
Makanan satu ini sedang tren di Bandung. Ini adalah cara baru untuk makan kerupuk. Jika biasanya kerupuk hanya dinikmati dengan cara dijemur kemudian digoreng lalu dimakan, maka seblak berbeda, snack yang hanya ada di Bandung ini disajikan dengan tampilan ‘basah’. Kerupuknya direndam terlebih dahulu, kemudian dimasak dengan sejumlah bumbu. Penyedap utama jajanan seblak adalah ‘cikur’ atau kencur. Seblak mempunyai toping, Anda bisa memilih toping seperti siomay kering, dicampur dengan tulang, ceker ayam, mie, dan lainnya. Tingkat kepedasan pun bisa Anda pilih. Seblak akan nikmat jika dikonsumsi di siang hari bersama dengan minuman yang segar.

Seblak dapat dengan mudah Anda temui di kota Bandung, namun jika Anda pertama kali ke Bandung, ada baiknya Anda mencoba seblak di Jl. Purnawarman atau di sebrang Bandung Electronic Center (BEC). Di situ terdapat seblak oces, dan kedai seblak lainnya. Buka mulai pukul 09.00 pagi, dan selalu dipenuhi dengan anak sekolah, remaja, dan pembeli lainnya. Salah satu pengunjung dari Batam mengaku pertama kali menikmati seblak “Saya rasa seblak ini mempunyai rasa yang unik, Bandung sangat kreatif untuk bikin makanan unik, makan seblak ini serasa makan kuetiaw namun berbeda”. Selain di Jl. Purnawarman, Anda bisa mengunjungi kedai seblak di Jl. Ciumbuleuit. Harga seblak sangat terjangkau, dengan hanya Rp. 6000 – Rp. 12.000, Anda bisa menikmati seblak yang pedas dan nikmat.

Ronde Alkateri
Menikmati kota Bandung malam hari dengan cuaca yang dingin membuat Anda ingin menyeruput sesuatu yang hangat. Jika berjalan-jalan malam di kota Bandung, Ronde Alkateri adalah minuman yang wajib anda coba di Bandung. Sesuai namanya, Ronde ini terletak di Jl. Alkateri Bandung. Minuman Ronde sendiri adalah sejenis minuman yang terbuat dari air, gula, jahe, sirih, dan tepung ketan yang berisi bubuk kacang tanah dan tentunya membuat tubuh hangat dan sehat. Ronde Alkateri adalah ronde yang legendaris di Bandung, yakni sejak tahun 1984. Anda bisa memilih sendiri untuk campuran gula dan mochi yang akan Anda makan, yakni gula merah atau gula putih, dan mochi besar yang berisi bubuk kacang tanah atau yang kecil tanpa isi.

Ronde Alkateri berkisar Rp 13.000 – Rp. 15.000 semangkoknya. Tak perlu susah mencari Ronde Alkateri ini, karena sudah terdapat di beberapa tempat seperti Jl. Cibadak, Foodcourt D’Kiosk Dago, Paskal Hypersquare, D’Kiosk Ciwalk, Riau Junction, dan lainnya. Untuk di jl. Cibadak sendiri, Ronde Alkateri buka mulai pukul 18.00 – 24.00. Semakin malam, pengunjung semakin ramai, apalagi menjelang weekend. Salah satu pengunjung dari Jakarta, Iva, mengaku sering berkunjung ke Ronde Alkateri ini jika mampir ke Bandung. “Suasana malam di Bandung yang dingin kayanya enak minum ronde, Di Ronde Alkateri ini rasa jahenya gak terlalu kentara karena ada mochi manis, harganya pun cukup murah”. Ujar Iva.

Kue Balok
Menjelang sore, biasanya kita ingin menikmati makanan yang ringan namun mengenyangkan. Kue balok merupakan makanan yang memenuhi kriteria di atas. Kue balok merupakan snack traditional masyarakat sunda. Kue yang berbahan baku terigu, mentega, gula pasir, dan telur ayam ini berbentuk balok dan tampilannya sederhana. Sepintas, kue ini mirip kue pukis, namun berbeda. Rasa kue balok sendiri sangat unik, gurih dan renyah di luar namun lembut dan manis di dalam. Cara memasak kue ini juga masih sangat tradisional, yakni dengan cara adonan dicetak di atas cetakan logam dan dibakar di atas bara arang. Bagian atas adonan ditutup dengan bejana yang berisi arang panas. Inilah yang membuat kue menjadi gurih dan matang sempurna.

Kue balok bisa Anda temui di jalan-jalan dan kedai tertentu atau pasar tradisional. Awalnya kue balok tidak memakai toping atau tambahan rasa, namun sekarang disesuaikan dengan zaman modern dan untuk menarik anak muda, kue tradisional ini sudah tersedia dengan berbagai toping antara lain keju, coklat, kacang, pisang, dan lainnya. Harga kue balok cukup murah, yakni Rp. 1.500 – Rp. 3000 Anda sudah bisa membawa pulang kue manis ini. Kue balok akan lebih nikmat jika ditemani kopi dan teh manis. Kue Balok pun mencuri selera salah satu pecinta kuliner, Amira, “Kue balok memang kue jadul, tradisional, dan sangat sederhana dari segi tampilan, namun untuk rasa, kue tradisional satu ini tidak akan pernah mati, jika berkunjung ke Bandung, saya selalu menyempatkan diri untuk beli kue Balok”. Untuk membeli kue balok, Anda bisa mengunjungi beberapa kedai Kue Balok terkenal di Bandung, antara lain Kue Balok Cihapit di Jl. Cihapit, Kue Balok Pajajaran di Jl. Pajajaran, namun sekarang kue balok sudah merambah ke dalam menu di Cafe dan Restoran khas Bandung, seperti Nasi Bancakan Mang Barna & Bi O’om.

Susu Murni dan Yoghurt
Cara menikmati Bandung di malam hari lainnya adalah nongkrong dengan menikmati segelas susu murni atau yoghurt. Susu murni di Bandung sangat digemari oleh anak muda, karena toping rasanya yang bermacam-macam. Salah satu susu murni yang ramai dikunjungi adalah susu murni di Jl. Dipati Ukur. Kedainya berkonsep ‘mobil kuliner’, dimana kedainya adalah mobil terbuka dan terdapat kursi dan meja yang ditata dadakan. Bahan baku susu murni ini diperoleh dari peternakan sapi di Lembang. Yang menjadi unik dari susu murni ini adalah pilihan rasa susunya yang bermacam-macam, ada mocca, strawberry, jeruk, leci, dan lainnya, dan bisa memilih mau diminum dengan hangat-hangat atau dingin. Biasanya kedai susu murni juga selalu menyediakan pilihan yoghurt yang segar.

Anda tidak perlu susah-susah mencari kedai susu murni, di sudut-sudut dan pinggiran kota Bandung Anda akan dengan mudah menemui kedai susu murni dan yoghurt. Susu murni biasanya didampingi dengan makanan kecil seperti roti bakar. Sekarang pun hampir semua kedai susu murni dan yoghurt menyediakan roti bakar dengan pilihan rasa yang banyak. Tidak heran mengapa banyak anak muda, khususnya mahasiswa, yang ‘nongkrong’ di kedai susu murni, karena harganya hanya berkisar Rp. 3.500 – Rp. 6000. Kebiasaan nongkrong yang sehat ini juga menjadi tren di kalangan mahasiswa. Denny mahasiswa asal Palembang mengatakan bahwa ini kali pertama bersantai dengan kolega sambil minum susu “Cuma ada di Bandung saya bisa nongkrong santai sama teman-teman sambil minum susu tengah malam, rasa susunya juga ga bikin eneg, banyak rasa, bikin sehat juga”, jelasnya.

Es Cendol Elizabeth
Menikmati Bandung di siang hari dengan cuaca yang panas tidak lengkap tanpa minuman segar seperti Es Cendol. Es Cendol merupakan minuman dingin yang terbuat dari tepung beras yang diolah dan diberi pewarna hijau alami dari daun pandan atau daun suji yang dicetak menyerupai serutan kecil yang disajikan dengan santan kelapa, irisan nangka, dan larutan gula merah. Bandung mempunyai Es Cendol terkenal dan legendaris, yakni Es Cendol Elizabeth. Es Cendol ini sudah berdiri sejak tahun 1972. Anda bisa mengunjungi kedai Es Cendol Elizabeth pusat di Jl. Inhoftank no 64 Bandung.

Tidak perlu khawatir jika akan kesulitan menemukan Es Cendol ini. Es Cendol Elizabeth sendiri sudah mempunyai cabang, Anda dapat menemui Es Cendol Elizabeth di D’kiosk Braga, Jl.Otto Iskandar Dinata (otista), Buah Batu, Setra Sari, dan di sejumlah foodcourt di Bandung. Harga segelas es Cendol ini cukup murah, yakni Rp.5000 – Rp.8000. Es Cendol Elizabeth juga terkenal hingga ke luar kota Bandung, di Bandung sendiri banyak penggemar minuman manis ini, para turis domestik pun banyak berbondong-bondong ingin mencicipi Es Cendol Elizabeth, Ibu Elli dan rombongan tour dari Palangkaraya mengaku suka dengan rasa Es Cendol dari Bandung ini “Mungkin es cendol udah ada dimana-mana, sepintas mirip es dawet namun bukan, tapi untuk rasa memang berbeda, kami suka dengan sensasi rasa Es Cendol Elizabeth, apalagi ditambah dengan irisan nangka, segar” Ujarnya.

Itulah sedikit dari sejuta makanan kaki lima di Bandung. Tidak ada habisnya kejutan kuliner lainnya setiap Anda berkunjung ke kota Bandung. Jika memang Anda mencari sarapan yang murah, Anda dapat mengunjungi jl. Cilaki, di sana terdapat beberapa makanan untuk sarapan. Memasuki siang, Anda bisa mengunjungi di Jl. Saparua (di depan gor saparua), dan di malam hari terdapat banyak pilihan makanan, Anda bisa berkunjung ke jl.Cilaki, disana ada terdapat beberapa menu seafood, soto, dan lainya, kemudian bagi Anda pecinta masakan Asia dan berbagai olahan daging pork, Anda bisa mengunjungi Jl. Cibadak.

Street food memang murah, bukan berarti murah kemudian Anda sembarang membeli, perhatikan juga kebersihan, kualitas makanan dan kenyamanan street food yang Anda kunjungi. Jika memang tidak yakin, tanya rekomendasi dimana tempat yang banyak orang makan dan memang terkenal. Selamat menikmati kuliner kota Bandung.

RELATED ARTICLES

Most Popular