Destinasi Bandung- Riung Priangan Turun ke Jalan Mengecat Kursi di Alun-alun Bandung Riung Priangan yang merupakan wadah asosiasi Perhimpunan General Manager (GM) hotel berbintang di Kota Bandung menggelar aksi “turun ke jalan” dengan melakukan pengecatan kembali kursi-kursi di area Alun-Alun Kota Bandung, Jawa Barat pada (27/06/2016).
Aksi ini mengerahkan 40 hotel yang ada di Kota Bandung. Peserta pengecatan ulang ini terdiri dari para General Manager, GM Secretary, Manager Communications, Chief Engineering, dan Engineering team.
Menurut Ketua Riung Priangan, Iwan Rismawardani, aksi ini dilakukan selain merealisasikan program Riung Priangan di ranah sosial, juga sebagai bentuk kepedulian akan pemeliharaan potensi wisata kota Bandung sebagai destinasi wisata, agar wisatawan nyaman saat berkunjung.
“Niat kami ingin menjaga kota Bandung supaya tetap indah. Langkah ini juga hitung-hitung membantu pemerintah, karena kalau menunggu Pemerintah Daerah, harus menunggu anggaran tahun depan turun dan segala macam. Selagi kami ada, ya sudah dari kami saja,” bebernya kepada Wartawan Destinasi Bandung.
Lokasi pengecatan terbagi menjadi 4 zona dengan total 75 kursi yang tersebar di sekeliling Pendopo, Palaguna, dan di dalam Alun-alun kota Bandung yang warnanya sudah usang dengan dicat ulang agar kursi kembali menawan.
Selain pengecatan, Riung Priangan juga membagikan 1000 porsi takjil gratis kepada pengguna jalan dan masyarakat sekitar yang melewati jalan di sekitar Alun-alun Bandung.
Dia menambahkan, kegiatan CSR ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap tahunnya. Dua tahun sebelumnya, pihaknya telah melakukan kegiatan bebersih Cikapundung.
“Kami tahun kemarin telat, sehingga tidak mengadakan kegiatan CSR seperti ini, tapi ke depan, kami akan terus mengadakan kegiatan seperti ini secara rutin setahun sekali,” ungkapnya.
Untuk itu, setelah kegiatan ini berakhir, Iwan mengaku, pihaknya telah berencana akan melakukan kolaborasi dengan Dinas Pertamanan Kota Bandung terkait pemberian bantuan pemeliharaan taman.
“Jadi, nanti satu hotel membantu pemeliharaan beberapa taman, karena, meski di setiap taman ada yang membersihkan, tapi kan kota Bandung anggarannya cukup berat, sehingga untuk membantu, nanti kami akan memilah beberapa hotel untuk membantu memelihara beberapa taman, khususnya kebersihannya,” katanya.
Iwan menjelaskan, konsep pemeliharaannya tersebut tidak memiliki patokan kaku, tetapi memberikan kebebasan kepada hotel-hotel anggotanya untuk berkreasi.
“Setiap hotel memiliki cara sendiri untuk memeliharanya, dan kami tidak mematok aturannya harus seperti apa nantinya. Taman yang dipegang pun nanti beberapa taman sekitar hotel itu, jadi itu juga jadi nilai positif untuk menarik wisatawan yang datang,” paparnya.
