Kamis, Mei 2, 2024
BerandaEvent & PromoKonferensi Internasional 'KILIC 2021' Upaya Menduniakan Warisan Bangsa

Konferensi Internasional ‘KILIC 2021’ Upaya Menduniakan Warisan Bangsa

DESTINASI BANDUNG-Konferensi Internasional ‘KILIC 2021’ Upaya Menduniakan Warisan Bangsa.

Prodi Perpustakaan dan Sains Informasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran sukses menggelar KILIC 2021.

KILIC 2021 yang dihelat pada Kamis 7 Oktober yang lalu, dihadiri pembicara dari lima negara berbeda, Amerika Serikat, Malaysia, Indonesia Bangladesh, dan Inggris, serta menarik banyak partisipan mancanegara.

Knowledge, Information, and Librarianship International Conference (KILIC) 2021 baru pertama kali diselenggarakan namun sudah menggaet banyak pihak seperti SCOPUS, EAI Innovating Research, EUDL (European Union Digital Library), dan GoAcademica.

KILIC 2021 menghimpun 43 artikel ilmiah dari berbagai negara yang akan terindeks SCOPUS.
Joshua Kueh, Ph.D. (Library of Congress, USA), Shamila M. Shuhidan, Ph.D. (Universiti Teknologi MARA, Malaysia), Dr. Agus Rusmana, M.A. (Universitas Padjadjaran, Indonesia), Prof. Md. Shiful Islam, Ph.D. (University of Dhaka, Bangladesh).

Dr. Andrew Cox (University of Sheffield, UK), menyampaikan materinya terkait dengan indigenous knowledge serta kaitannya dengan perpustakaan dan sains informasi.

Poin pengetahuan lokal, dan pemahaman akan karakteristik masyarakat lokal (yang memahami indigenous knowledge), ditekankan oleh setiap pembicara.

Salah satu penekanan diungkap Joshua Kueh yakni memahami banyak materi, berkonsultasi dengan sejarawan, sangat ilmiah.

“Berkonsultasi dengan (ahli) kekayaan lokal (juga penting),” ungkap Joshua.

Ia juga menambahkan, menceritakan kembali sejarah pada masyarakat lokal saat melakukan penelitian terkait indigenous knowledge sangatlah penting untuk menjalin komunikasi, dan untuk mendengar cerita mereka.

Pesan lain dari Shamila M. Shuhidan adalah, hal terpenting dari pengetahuan lokal adalah pola perilaku masyarakat.

Dengan topik “The Role of Library and Information Science in Preserving Indigenous Knowledge as Cultural Heritage,” 426 partisipan dari Nigeria, Bangladesh, Malaysia, dan Indonesia, disuguhkan banyak wawasan baru.

Pentingnya para profesional di bidang informasi dan perpustakaan mendokumentasikan pengetahuan lokal, bersinergi dengan stakeholders, membangun hubungan baik dengan berbagai pihak, hingga menguasai teknologi menjadi poin-poin yang dibahas para pembicara.

Ditambah dengan informasi terkini terkait kekayaan budaya warisan bangsa yang disampaikan keynote speakers, Hendro Subagyo, M.Eng. (Kepala Pusdatin BRIN) dan Dra. Woro Titi Haryanti, M.A (Prime Secretariat Perpusnas RI), menunjukkan betapa kayanya Indonesia.

Dengan karya tulis ilmiah pada open access journal yang menempati posisi ke-2 di dunia serta koleksi manuskrip yang berjumlah 12.253 dan akan terus bertambah, menjadikan Indonesia kaya akan pengetahuan, termasuk pengetahuan lokal.

Bukan hanya di Indonesia, karya pendahulu bangsa juga terdapat di Amerika Serikat.

Koleksi berbahasa Bali dan/atau berasal dari Bali saja, jumlahnya lebih dari 500 koleksi di Library of Congress.

Melalui KILIC 2021, Indonesia bisa memperkenalkan warisan bangsa berupa kekayaan pengetahuan lokalnya.

Baik yang disampaikan para pembicara, presenter pada sesi final discussion, maupun dari partisipan yang aktif bertanya.

Dalam hal ini, perpustakaan dan lembaga informasi lain menjadi tonggak utama pendistribusian informasi dan pengetahuan lokal.

Begitulah harapan dan tujuan yang diungkap Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad, Dr. Dadang Rahmat Hidayat, S.H. serta Prof. Ida Nurlinda, M.H., Wakil Rektor Bidang Sumber Daya dan Keuangan Unpad.

Ini merupakan era informasi, di mana informasi sangat berharga. Bidang perpustakaan dan sains informasi berperan penting dalam hal ini.

Melalui KILIC 2021 peran ini bisa diwujudkan. KILIC 2021 juga bisa menduniakan bukan hanya pengetahuan lokal sebagai topik konferensi kemarin, tetapi juga Universitas Padjadjaran, Fikom, Prodi Perpustakaan dan Sains Informasi, beserta civitasnya, bisa mendapatkan pengakuan masyarakat internasional.

Memanfaatkan teknologi di masa pandemi, melampaui batas ruang dan waktu, KILIC 2021 menunjukkan Prodi Perpustakaan dan Sains Informasi Fikom Unpad siap menyambut warga global di KILIC tahun-tahun mendatang. ( Husnun Nasriah)

RELATED ARTICLES

Most Popular