Senin, April 29, 2024
BerandaTravellingKomunitas Semut Foto (KSF) Gelar Hunting Foto ke Desa Adat Baduy dengan...

Komunitas Semut Foto (KSF) Gelar Hunting Foto ke Desa Adat Baduy dengan Tema ‘KSF Saba Ka Baduy’

DESTINASI BANDUNG– Komunitas Semut Foto (KSF) mengadakan trip hunting foto ke desa adat Baduy yang berlokasi di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten.

Trip hunting fotografi bersama Komunitas Semut Foto (KSF) ke desa adat Baduy tersebut berlangsung pada Sabtu hingga Minggu 10-11 Juni 2023 untuk melihat langsung keindahan destinasi wisata dan juga destinasi budaya yang masih memegang teguh adat istiadat dari leluhurnya.

Mengusung tema ‘Saba Ka Baduy’ trip hunting foto Komunitas Semut Foto (KSF) di ikuti sekitar 54 peserta dari beragam usia dan profesi seperti dokter dan juga pelajar. Bahkan ada peserta paling muda yang masih duduk dibangku SMP.

Komunitas Semut Foto (KSF) Gelar Hunting Foto ke Desa Adat Baduy dengan Tema ‘KSF Saba Ka Baduy’. Foto: dokumentasi KSF
Pada kesempatan hunting bareng tersebut para peserta dari Komunitas Semut Foto (KSF) menjelajahi dan melihat secara langsung kehidupan desa adat Baduy luar dengan melakukan beberapa aktivitas.

Kemudian dilanjutkan dengan hunting foto- foto landscape, street, human interest dengan memotret aktivitas keseharian warga adat baduy yang melakukan pembuatan gula aren, warga adat baduy yang sedang menenun kain tenun khas baduy dan juga yang sedang membuat koja yakni tas khas baduy.

Setelah itu dilanjutkan dengan hunting foto anak-anak adat baduy yang sedang bermain di sungai dan juga jembatan bambu.

Para peserta Komunitas Semut Foto (KSF) ‘KSF Saba Ka Baduy’ melakukan hunting foto diawali dari tugu selamat datang menuju jembatan bambu di desa Gajebo Baduy luar.

Komunitas Semut Foto (KSF) Gelar Hunting Foto ke Desa Adat Baduy dengan Tema ‘KSF Saba Ka Baduy’. Foto: dokumentasi KSF
Selama perjalanan menuju ke jembatan bambu, para peserta Komunitas Semut Foto (KSF) melakukan trekking dengan medan yang cukup menantang berupa kontur alam yang menanjak dan menurun berupa tanah dan juga jalan batu

Meskipun medan yang sangat menantang para peserta tetap semangat mengikuti acara hunting bareng tersebut.

Selama perjalanan menuju jembatan bambu yang terletak di desa gajebo, para peserta harus menempuh perjalanan selama kurang lebih 1,5 jam dengan kontur jalan yang menanjak dan menurun dengan jalan yang berbatu yang tentunya sangat menguras tenaga.

Meskipun trekking yang sangat menantang, namun para pengunjung disuguhi oleh pemandangan alam sangat indah dan masih alami serta bertemu dengan masyarakat adat Baduy yang sangat ramah, sehingga rasa lelah tersebut terbayar.

Komunitas Semut Foto (KSF) Gelar Hunting Foto ke Desa Adat Baduy dengan Tema ‘KSF Saba Ka Baduy’. Foto: dokumentasi KSF
Selama perjalanan pulang dan pergi para peserta ambil kamera profesional masing-masing dan langsung memotret kehidupan masyarakat Baduy, dimana banyak ditemui objek foto yang tidak boleh dilewatkan momennya.

Para peserta juga melanjutkan hunting foto di perkampungan suku Baduy tersebut.

Para peserta mengamati dan mengikuti beragam aktivitas keseharian warga di perkampungan adat baduy tersebut.

Komunitas Semut Foto (KSF) Gelar Hunting Foto ke Desa Adat Baduy dengan Tema ‘KSF Saba Ka Baduy’. Foto: dokumentasi KSF
Mulai dari hunting foto anak-anak yang duduk didepan rumah dengan konsep rumah panggung dari bahan kayu.

Hingga melihat bagaimana warga adat baduy yang masih kental dengan sifat gotong royongnya saat sedang mendirikan salah satu rumah warga.

Acara hunting foto bareng Komunitas Semut Foto diakhiri dengan hunting foto pembuatan proses gula aren dan juga hunting foto warga baduy yang sedang membuat kain tenun.

Setelah sebelumnya makan siang bersama sambil menikmati durian khas baduy di rumah seorang warga.

Komunitas Semut Foto (KSF) Gelar Hunting Foto ke Desa Adat Baduy dengan Tema ‘KSF Saba Ka Baduy’. Foto: dokumentasi KSF
Seperti diketahui Suku Baduy merupakan suku yang berasal dari Provinsi Banten.

Suku Baduy hingga saat ini terkenal sebagai suku yang menolak modernisasi dan sangat menjaga warisan adat serta tanah nenek moyang mereka.

Suku baduy terdiri dari dua suku yakni baduy luar dan juga baduy dalam.

Komunitas Semut Foto (KSF) Gelar Hunting Foto ke Desa Adat Baduy dengan Tema ‘KSF Saba Ka Baduy’. Foto: dokumentasi KSF
Suku Baduy Dalam yang tinggal di desa Cibeo terkenal dengan baju sangsang putih hasil jahitan tangan, ikat kepala putih, dan sarung biru tua tenunan sendiri.

Hingga saat ini di Baduy Dalam masyarakatnya masih memegang prinsip hukum adat dan kuat menjalan kearifan lokal seperti tidak memperbolehkan alat komunikasi seperti HP dan listrik masuk ke Baduy Dalam.

Sedangkan orang Baduy Luar tinggal di Desa Cikadu, Kaduketuk, kadukolot, Gajeboh, dan Cisagu, yang mengelilingi wilayah Baduy Dalam.

Komunitas Semut Foto (KSF) Gelar Hunting Foto ke Desa Adat Baduy dengan Tema ‘KSF Saba Ka Baduy’. Foto: dokumentasi KSF
Pakaian orang Baduy Luar yang memiliki ciri khas baju serba hitam serta ikat kepala biru tua.

Menurut Ketua Komunitas Semut Foto (KSF) Rini Syahrini , kegiatan hunting foto. ini dalam rangka memeriahkan hari jadi Komunitas Semut Foto ke 11 ( 30 Juni 2023 ).

“Memilih Baduy sebagai destinasi hunting KSF kali ini karena Baduy merupakan salah satu dari sekian banyak spot foto impian para fotografer dan KSF merealisasikannya, ” katanya.

“Alhamdulillah semua berjalan lancar dengan 54 peserta, jumlah tersebut diatas ekspektasi yang direncanakan, ” ujarnya.

Rini berharap dengan adanya kegiatan ini, Semoga ke depannya KSF akan terus bisa menjadi media bagi para fotografer untuk bersilaturahmi serta berkarya.

Sementara itu Bima (35) salah satu peserta hunting bareng KSF ini mengatakan, dirinya mengakui cukup melelahkan dalam mengikuti kegiatan ini karena tidak menyangka trekkingnya lumayan jauh serta lokasinya lumayan menantang.

Lebih lanjut Bima mengatakan, meskipun melelahkan, namun hasil dan konsep dari kegiatan tersebut sangat bagus

“Saya berharap KSF bisa mewadahi penghobi fotografi menjadi tempat untuk belajar mengumpulkan karya-karya dan menyalurkan hobi dengan kegiatan yang positif,” ujar Bima yang sudah bergabung dengan KSF dari tahun 2017.

Sedangkan Barli (34) peserta hunting bareng KSF mengatakan bahwa acara ini luar biasa.

“Karena ini merupakan pengalaman pertama ke Baduy, diluar ekspektasi dikira sepi ternyata ramai dan sangat mengesankan, ” katanya.

Diulang tahunnya yang ke 11, Barli berharap semoga KSF semakin besar dan menjadi acuan para fotografer di Indonesia. ***

RELATED ARTICLES

Most Popular