Rabu, Mei 1, 2024
BerandaGaya HidupBandung Fashion Society Kembali Gelar Metamorfashion 2023 'The Colours Of Our Signature'...

Bandung Fashion Society Kembali Gelar Metamorfashion 2023 ‘The Colours Of Our Signature’ Catat Tanggalnya

DESTINASI BANDUNG-Event Bandung Fashion Society kembali akan di gelar pada tanggal 12 Agustus 2023 yang berlokasi di Cornerstone Auditorium, Paskal Hyper Square Pasir Kaliki Kota Bandung.

Acara Bandung Fashion Society yang bertepatan dengan hari jadi BFS yang ke 5 ini akan menghadirkan 10 brand ternama dengan trend fashion yang berbeda-beda.

Event Bandung Fashion Society yang mengangkat tema Metamorfashion 2023 juga akan menampilkan beragam karya dan brand dari desainer ternama seperti Refita, Dedi Setiyadi, Mela Technotic, Nandio, uebarqa by Benz, Klambikoe, Kisera, MarayaScarft, Ferry Setiawan, Lina Kartika dan lainnya.

Selain itu akan hadir juga brand brand lain yang akan ikut support di Milad Bandung Fashion Society Metamorfashion 2023 yakni Sulam Jelujur Pesawaran by Ariez Official (Lampung), Dadang Koesdarto (Yogyakarta), DEENHA (Bandung), Ferry Setiawan (Semarang), Lina Kartika (Bandung), MarayaScarft (Bandung), Meva.id Majestic Syar’I (Bandung), Nandio for Teen (Bandung), Nda Evoy & Nazla Aisy Ulhaq (Bandung), Nandia Tapis by Nisa (Lampung), NY by sonny nagasurya, Novendra Batik (Jakarta), Rita Anomsari (Lampung), Three B x Klambiekoe, Una by Larasati (Lampung) dan Yidha Posmotion by Yudha

Dalam event Bandung Fashion Society ini diharapkan akan menambah warna baru dengan menggelar koleksi mengacu kepada trend fashion pada masanya maupun sekedar mengapresiasikan ide kreatif ke dalam bentuk karya busana yang di dasari kesamaan hobi masing-masing anggota, yaitu berkaya di bidang fashion serta merupakan wujud tanggung jawab dalam mengasosiasikan hasil karya mode di Bandung demi kemajuan industri fashion.

Selain itu Bandung Fashion Society (BFS) merupakan wadah yang mengakomodasi insan yang peduli akan pengembangan dunia fashion serta segala sesuatu yang berkaitan di dalamnya, untuk bersama-sama berdiskusi dan berfikir kreatif hingga berkreasi nyata di bidang fashion.

Semua ini adalah manifestasi kepedulian kami terhadap dunia fashion dan perkembangan yang ada di tanah air khususnya Bandung yang telah memberi kami begitu banyak inspirasi.

“Tahun ini, Metamorfashion punya tema ‘The Colours of Our Signature’. Masing-masing designer menampilkan kreasi yang menjadi diri masing-masing dengan keragaman warna, karakter, dan style masing-masing, menguatkan signature atau ciri khasnya. Mudah-mudahan bisa jadi inspirasi, acara ini gratis dan kita akan lihat koleksi anggota BFS yang akan ditampilkan nanti,”ujar Benz, Ketua Bandung Fashion Society.

Salah satu brand yang akan tampil dalam pagelaran tersebut adalah Nama Brand kerudung Kisera.

Kisera akan mengusung tema karya Fashion Show yakni Qiana Series

Menurut owner Kisera Ardhina Dwiyanti, dirinya terinspirasi dari kota-kota yang ada di Indonesia, Qiana Series mengangkat cerita, budaya dan Pattern kain khas yang melekat di setiap daerahnya.

“Dengan Teknik manual hard drawing/gambar tangan memberikan nilai karya tangan yang unik dalam setiap helai kerudung bolak balik ciri khas Kisera Yaitu dengan 1 sisi harddrawing dan 1 sisi motif kain di setiap baliknya, ” ujar Ina sapaan akrab dari Ardhina Dwiyanti.

Lebih lanjut Ina menjelaskan, dalam koleksi ini agak beda. Kalau teman-teman yang lain menggunakan batik, brand Kisera menggunakan printing tapi dengan teknik khusus yakni double printing.

“Sebetulnya printing ini identik penuh limbah, tapi kertas printing kita kasih ke petani buah untuk mematangkan buah di perjalanan. Sementara sisa kainnya karena kita produksi di Cigondewah, jadi sisa kain digunakan untuk isi boneka. Kita sudah terapkan zero waste itu,”ujar Ina.

Sementara itu brand House of Hasto akan menghadirkan tema karya fashion show Retrodition.

Retrodition merupakan khasanah ragam hias Indonesia. Salah satu yang sangat tenar adalah motif Kawung, motif yang berasal dari kerajaan matraman di abad ke 13. Motif kawung bermakna kesempurnaan, kemurnian dan kesucian, berupa susunan geometric repetitive yang menjadikan motif yang sebenarnya berkesan modern.

Masa demi masa berlalu tak habis-habisnya motif kawung dikembangkan di dalam kreatifitas fashion, termasuk kali ini oleh jenama House of Hasto yang menampilkan Kembali Kawung di dalam koleksi House of Hasto berjudul Retrodition.

Retrodition adalah usaha untuk membesut kembali motif tradisional Kawung ke sisi-sisi kreatifitas yang terdepan dalam ranah desain menswear.Pada koleksi ini, Kawung tidak sekedar motif yang tampil dua dimensi layaknya pada visual batik.

House of Hasto mencoba lebih berani dengan memainkan Teknik border untuk menciptakan efek cut-out yang dimensional. Bordir diterapkan di atas bahan seperti leather, suede dan scuba, Langkah ini untuk memperlihatkan bagaimana jika kawung bertemu dengan material yang tidak biasa.

Ukuran kawung juga dibuat variatif dari yang sangat besar hingga geometric nyentrik. Sebagai penunjang tradisi Kawung dipertemukan juga dengan bahan tenun nusantara dan juga lurik.

Harmonisasi bahan-bahan ini diterapkan pada outerwear seperti oversized jacket, hoodie, hongcoat, sleeveless komono, hingga celana- celana longgar yang sporty. Pilihan warna menggunakan palet earth tone yang hangat. Retrodition merupakan semangat yang membawa citra Indonesia maju berdama perkembangan fashion yang modern.

RELATED ARTICLES

Most Popular