Senin, April 29, 2024
BerandaTravellingPameran Upakarya Semarang 2023, Menjahit Kembali Hubungan Yogyakarta dan Semarang

Pameran Upakarya Semarang 2023, Menjahit Kembali Hubungan Yogyakarta dan Semarang

DESTINASI BANDUNG – Dibangunnya jalur kereta api pertama di Tanah Jawa, menjadi bukti eratnya hubungan Yogyakarta dan Semarang. Pameran Upakarya Semarang 27-31 Agustus 2023 di Jogja Gallery menyuguhkan jejak-jejak relasi dua kota penting di masa lalu, Semarang dan Yogyakarta.

Melalui goresan tinta dan kuas pada beragam lukisan yang menggambarkan sudut-sudut ikonik Kota Lumpia, dokumentasi foto bangunan-bangunan kolonial berarsitektur Eropa yang terekam dalam ratusan jejak kartu pos, hingga karya seni instalasi kereta api kuno yang menjadi transportasi penting di masa lalu tersaji di Pameran Upakarya Semarang 2023.

“Senang sekali apabila kita bisa menjahit ulang dan berpromosi bersama tentang Joglosemar ini,” kata Ketua Badan Promosi Pariwisata DIY GKR Bendara terkait dengan Pameran Upakarya Semarang 2023.

Gusti Bendara mengaku senang dengan hadirnya pameran Upakarya Semarang ini di Yogyakarta. Ia berharap di lain kesempatan, dapat berkolaborasi dengan pelaku-pelaku industri yang ada di Yogyakarta dan Semarang untuk sama-sama mengembangkan pariwisata kedua kota.

Selain itu, Gusti Bendara juga menyampaikan bahwa ikatan sejarah yang cukup dekat antara Semarang dan Yogyakart, juga menjadi sesuatu yang sangat baik untuk dikembangkan.

“Kita bisa create (membuat) paket khusus dengan kereta yang jalurnya Semarang, Yogyakarta dan Solo,” jelas Gusti Bendara.

Saat ini, akses yang menghubungkan Yogyakarta, Solo dan Semarang semakin terbuka dan mudah dijangkau. Gusti Bendara mengatakan bahwa ini adalah kesempatan yang harus dimanfaatkan oleh masing-masing pemerintah daerah, terutama dalam memajukan potensi pariwisata yang ada.

“Sekarang dengan adanya tol, dari Semarang ke Yogyakarta, ke Solo, membuat kita tidak boleh tinggal diam, tidak boleh saling bersaing, tetapi harus menjalin kolaborasi,” ungkap Gusti Bendara.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, Wing Wiyarso Poespojoedho menambahkan sangat menarik untuk mencoba menggali dan mengeksplorasi lebih dalam tentang historical yang ada di Semarang, mau pun di sepanjang jalur antara Semarang dan Yogyakarta.

“Yang nantinya akan dapat menjadi kekuatan kita dalam rangka menyusun kerjasama yang lebih konkrit, yakni dalam bentuk promosi pariwisata bersama hingga pemaketan wisata,” ungkap Wing.

Pameran Upakarya Semarang merupakan momentum pertama bagi Kota Semarang dalam membawa Upakarya #1 di dalam anjangsananya ke Kota Yogyakarta.

Upakarya Semarang mengusung sinergi kota pusaka, yang berpijak pada Kebudayaan Jawa, serta intensi pelestarian budaya. Upakarya menjadi diksi yang dipilih sebagai representasi dari jalinan kota dan rasa yang kental.

Dalam bahasa Jawa, upakarya atau upakara berarti tindakan bajik sekaligus gerakan pemeliharaan dengan sungguh.

Pameran yang dikemas dengan beragam kolaborasi seni dan dokumentasi bernilai sejarah ini menjadi ruang untuk menjelaskan dan mengedukasi masyarakat akan kuatnya hubungan antara Semarang dan Yogyakarta sejak zaman dahulu.

Memori Semarang dalam rekaman visual dan kartu pos

Memori atas Kota Lama pun dihadirkan dengan kolaborasi karya. Presentasi Kota Lama yang dahulu menjadi kawasan ekonomi dibidik dari karya batik dan karya lukis cat air.

Batik dan tekstil hari ini mampu menjadi presentasi dari sebuah kawasan. Sementara itu, dokumentasi kearifan lokal, simbol, dan rekaman visual dari loka-loka sekitar kerap ditemui dalam batik.

Di tahap ini, identitas dari sebuah kawasan tidak hanya diceritakan dalam tulisan maupun tuturan. Identitas tersebut divisualisasikan dalam karya yang meretas masa. 

Upakarya #1 dalam mengusung narasi Kota Semarang diawali dari membaca risalah kecilnya dalam kuitansi, surat-surat, serta kartu pos yang mengarsipkan kota industri tersebut.

Tokoh dan seniman pun turut digandeng untuk berkolaborasi dalam Pameran Upakarya Semarang dengan membawa wajah-wajah kota dalam karyanya. Karya Lukis cat air, respon batik, hasil bidikan foto, dan instalasi karya kereta api menjadi deretan dari cuilan kisah Semarang dalam bentuk fisik yang dapat dinikmati.

RELATED ARTICLES

Most Popular